Semua
yang dapat di ungkapkan si mus adalah sejenis pengamatan
dan mungkin juga pengalaman terhadap kejadian dan gejala sosial sepengetahuanya.
Namun tak lain si mus hanya ingin menuangkanya saja, terserah apakah itu mau
ditrima ataupun dikomentari.Krisis kepemimpinan, itulah yang sejak beberapa
tahun terakhir menjadi perbincangan di berbagai acara, mulai cangkruan hingga
seminar besar dan bangku kuliah. Terinspirasi dari kata-kata seorang tokoh
favoritnya, si mus membenarkan bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
kebaikan itu adalah pemimpin. Karena sudah tidak dapat diharapkan lagi bahwa
pemimpin yang kita ketahui selama ini dapat memberikan tulodho yang sebagaimana
mestinya.
Ujar
si mus “jika kita sebagai rakyat menanyakan apakah perlu kita mencari sosok
pemimpin, sedangkan pemimpin sekarang sudah tidak dapat dijadikan panutan”.
Mungkin pernyataan tersebut hanya sebatas pangkat pemimpin, bukan nilai
pemimpin ataupun kepemimpinana, jadi hanya sebatas wujud jabatan sebagai
pemimpin. Setiap pemimpin negri ini ada karena diadakan bukan karena
nilai-nilai kebaikan dan tulodho yang ada padanya, melainkan karena diadakan
oleh partai politik. Jadi ya jangan terlalu diharapkan untuk memberikan tulodho
yang baik jika proses menjadi pemimpinanya tidak baik. Jangan di kira istilah
tulodho hanya untuk kebaikan, tulodho juga bisa disandangkan kepada hal-hal
yang negatif. Namun memang tulodho yang di idam-idam-kan selama ini adalah
tulodho yang baik, yang mulai menghilang dalam kehidupan setiap orang dan skala
nasional.
Terlepas
dari persoalan tersebut, ketika berbicara soal krisis kepemimpinan setidaknya
jangan selalu berkosentrasi pada skala nasional yang memang sudah akut
krisisnya. Namun setidaknya bahas terlebih dahulu krisis tersebut di lingkup
sempit dahulu, setidaknya di sekitar kita. Jika untuk skala nasional kita masih
bingung, maka setidaknya dengan sekitar, kita dapat mengambil nila-nilai baik
dari setiap orang yang berinteraksi dengan kita. Karena memang itulah yang
harus kita tanamkan, jika seseorang mempunyai nilai baik maka itu termasuk
pemimpin kita yang memang mungkin hanya
pada bidang tertentu. Setidaknya kita akan mendapatkan nilai kebaikan setiap
hari dan bahkan setiap detik. Dan tampa ruwet dan bingung kita memikirkan
masalah kritis-kritis pemimpin skala nasional, selama kita menjalankan dan
mengikuti nilai kebaikan maka krisis nasional juga akan berangsur baik.
Tokoh
favorit si mus juga di anggapnya sebagai pemimpin, karena memang setiap tokoh
yang si mus temui memberikan hal-hal yang inspiratif menggugah naluri dan
gairah untuk menjadi lebih baik. Dan harapan si mus pun muncul, semoga ketika
sang tokoh tersebut sudah tidak lagi ada maka dia meminta agar nilai-nilai
kebaikan yang dia dapatkan dari sang tokoh dapat selalu terjaga dan dilaksanakanya.<>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar