Minggu, 02 Februari 2014

Krisis Tulodho



Semua yang dapat di ungkapkan si mus adalah sejenis pengamatan dan mungkin juga pengalaman terhadap kejadian dan gejala sosial sepengetahuanya. Namun tak lain si mus hanya ingin menuangkanya saja, terserah apakah itu mau ditrima ataupun dikomentari.Krisis kepemimpinan, itulah yang sejak beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan di berbagai acara, mulai cangkruan hingga seminar besar dan bangku kuliah. Terinspirasi dari kata-kata seorang tokoh favoritnya, si mus membenarkan bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kebaikan itu adalah pemimpin. Karena sudah tidak dapat diharapkan lagi bahwa pemimpin yang kita ketahui selama ini dapat memberikan tulodho yang sebagaimana mestinya.
Ujar si mus “jika kita sebagai rakyat menanyakan apakah perlu kita mencari sosok pemimpin, sedangkan pemimpin sekarang sudah tidak dapat dijadikan panutan”. Mungkin pernyataan tersebut hanya sebatas pangkat pemimpin, bukan nilai pemimpin ataupun kepemimpinana, jadi hanya sebatas wujud jabatan sebagai pemimpin. Setiap pemimpin negri ini ada karena diadakan bukan karena nilai-nilai kebaikan dan tulodho yang ada padanya, melainkan karena diadakan oleh partai politik. Jadi ya jangan terlalu diharapkan untuk memberikan tulodho yang baik jika proses menjadi pemimpinanya tidak baik. Jangan di kira istilah tulodho hanya untuk kebaikan, tulodho juga bisa disandangkan kepada hal-hal yang negatif. Namun memang tulodho yang di idam-idam-kan selama ini adalah tulodho yang baik, yang mulai menghilang dalam kehidupan setiap orang dan skala nasional.
Terlepas dari persoalan tersebut, ketika berbicara soal krisis kepemimpinan setidaknya jangan selalu berkosentrasi pada skala nasional yang memang sudah akut krisisnya. Namun setidaknya bahas terlebih dahulu krisis tersebut di lingkup sempit dahulu, setidaknya di sekitar kita. Jika untuk skala nasional kita masih bingung, maka setidaknya dengan sekitar, kita dapat mengambil nila-nilai baik dari setiap orang yang berinteraksi dengan kita. Karena memang itulah yang harus kita tanamkan, jika seseorang mempunyai nilai baik maka itu termasuk pemimpin kita yang memang  mungkin hanya pada bidang tertentu. Setidaknya kita akan mendapatkan nilai kebaikan setiap hari dan bahkan setiap detik. Dan tampa ruwet dan bingung kita memikirkan masalah kritis-kritis pemimpin skala nasional, selama kita menjalankan dan mengikuti nilai kebaikan maka krisis nasional juga akan berangsur baik.
Tokoh favorit si mus juga di anggapnya sebagai pemimpin, karena memang setiap tokoh yang si mus temui memberikan hal-hal yang inspiratif menggugah naluri dan gairah untuk menjadi lebih baik. Dan harapan si mus pun muncul, semoga ketika sang tokoh tersebut sudah tidak lagi ada maka dia meminta agar nilai-nilai kebaikan yang dia dapatkan dari sang tokoh dapat selalu terjaga dan dilaksanakanya.<>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar