Tergerak
untuk menuangkan semua yang berkecamuk pemikiranya, si mus sembari mendengarkan
lagu dan santai karena perutnya telah kenyang mulai memencet keypat notebook.
Sekarang baginya dari pada memikirkan sesuatu yang tak karuan dan tak jelas
mending dia belajar menyukai menulis dan menulis. Karena mungkin kegiatan ini
lebih positif, dengan kata lain seorang penulis akan selalu membaca dan membaca
untuk mendapatkan sebuah gagasan baru. Membaca dalam konteks ini bukan sekedar
melihat buku-buku referensi, tapi membaca bagi para penulis adalah membaca setiap
apa saja yang terjadi, apa saja yang ada dalam kehidupan sekitar. Semua
perilaku manusia bisa menjadi referensi tampa harus dibatasi pada sebuah toko
buku atau perpustakaan belaka.
Si mus merasakan kekendoran
aktifitasnya beberapa hari ini, hampir seminggu dia seperti orang yang stress.
Tidurnya hampir selalu memasuki waktu subuh, dan selalu teledor dengan
kewajibanya sebagai hamba menyembah kepada sang pencipta yang maha kuasa. Bukan
selalu sebuah kebaikan yang ada pada diri si mus, karena sejatinya memang dia
bukanlah orang selalu yang melakukan kebenaran. Dimata orang si mus sangat
sempurna dengan kecerdasan otaknya dan sifat selalu beruntung yang
menghampirinya. Tapi si mus merasakan itu semua tidak benar, mus sendiri
mengakui bahwa orang tau dia baik dari luar, bukan hakikatnya.
“Mereka
hanya tau dari tampak luar tidak tau tampak dalamnya seperti dan bagaimana yang
sebenarnya, inilah mengapa banyak orang merasa kecewa dan kaget kepada orang
lain. Disangkanya baik tapi buruk atau jahat. Dan yang disangkanya jahat malah
mempunyai sifat yang mulia dan sangat baik”. Luapan ungkapan si mus.
Tapi
setiap orang juga tak perlu tau kejelekan orang lain,sebab itu menjadi sebuah
misteri yang hanya Tuhan yang tau. Dan realitas yang kita sering tau atau
bahkan kita sering melakukanya adalah selalu mencari-cari kejelekan dan kekurangan orang lain. Di ibaratkan
dengan semut di seberang lautan tampak tapi gajah didepan pelupuk mata tak
tampak. Sekecil apapun kealahan orang lain kita selalu tau dan mencari tau,
tapi kesalahan sendiri yang besar dan bahkan banyak kita tak pernah
menyadarinya.
Memang
setiap orang itu penuh misteri, dengan demikian kita dituntut untuk pasrah dan
meminta yang terbaik kedapa Tuhan. Siapa orang yang bisa menjamin bahwa anak
yang dari kecil dibekali agama dan pendidikan karakter ketika tua akan menjadi
seorang yang benar-benar memegang agamanya dan menjalankan pendidikan yang
telah didapatkanya, kemungkin itu semua sedikit sekali. Dan sebaliknya pula
siapa yang berani memastikan bahwa anak yang terlahir dari keluarga seorang pelacur dan pencuri ketika tua dia akan menjadi
pencahat kelas kakap dan nomor wahid serta bisa dipastikan bahwa matinya akan
masuk neraka, tidak ada yang bisa memastikan (sudah lah mengaku saja anda juga
pasti mengangguk dan setuju dengan pendapat tersebut).
Boleh
kita meminta petuah atau sekedar pelajaran hidup kepada orang lain, namun
perkataan itu janganlah seolah menjadi sabda tuhan atas hambanya. Ambillah yang
baik menurutmu dan buanglah jika itu memang tidak benar. Tulisan tadi mungkin
sering kita baca di koran, tabloid bahkan selebaran majalah agama setiap
minggunya, namun kita hanya sering membacanya dan hanya sebuah wacan tampa
realisasi. Memang itu semua sulit, tapi dalam diri si mus sedang meminta agar
dapat menjalankanya, dan semoga kehidupan ini akan berjalan sebagaimana
mestinya dan selalu meminta yang terbaik atas apa yang telah digariskan padanya.
Si Mus
akan berusaha menuliskan setiap apa yang dia baca dalam keseharianya walaupun
mungkin tak seperti penulis profesioanal dangan sejuta teori dan penerapan
penulisan yang sesuai dengan EDY, yang terpenting bagi si mus adalah nilai
sebuah tulisan atau maksud baik dari sebuah tulisan itu. Bukan kaedah atau
keindahan modelnya, toh banyak orang-orang yang luarnya baik, putih, rapi,
memakai peci, berbau wangi tapi korupsi. Jadi penampilan pun tidak mencerminkan
kejernihan dan kedalaman maksud seseorang, hanya kepada Tuhan kita bisa percaya
dan yakin atas semua kebenaran karena hanya Dia-lah yang maha benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar