Seonggok mahluk hidup berupa manusia bernama si mus, sudah terjun kedalam dunia akademik dengan segudang peraturan dan tuntutan prestasi. Setiap hari Si mus duduk di bangku ruangan untuk mendengarkan kata-kata mutiara dari mahluk lain mulai pagi-sore,satu-tiga jam, dari kondisi Kenyang-lapar.
Dia sendiri tak paham dengan apa arti dari semua yang
dilakukan, semua kata-kata mutiara lewat bak angin berhembus istilah jawa
mlebu kupeng tengen metu kupeng kiwo, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Tak tahu apakah keseharian yang dilakukanya dapat bermanfaat baginya apa hanya
akan membuat tua usianya, yang penting si mus hanya melakukan apa yang menjadi
kewajibanya serta terpenting mematuhi perintah kedua orang tua namatke sekolah.
Si mus membayangkan bagaimana jadinya jika dirinya hilang
kendali dan memberontak dengan segala kekuatanya, menuntuk untuk bebas, lepas
dari segala tuntutan yang dilakukanya. Apakah dia akan mendapatkan jalan pada
kebenaran sirotol mustaqim,
ataukah jalan yang salah sirotol ghofilin dia juga tidak tahu. Delima
pemikiranya berkecamuk tak tentu arah.
Dengan nuansa pening bin pusing si mus menggumam “opo tho
jane seng tak lakoni bendino iki??? Ngalor ngidul numpak motor, adus isuk,
lungguh, mendengarkan guru ngomong, pulang, makan, tidur, sms’an. Ejeh enek
manfaate opo ta ora….terlihat rasa putus asanya ketika itu dia sedang kehabisan
uang makan. dan lengkaplah segala penderitaan (itu menurutnya). Tapi dengan segala pengalamanya si mus
menjawab pertanyaanya sendiri dengan tutur menggurui
“mus mus, awakmu ki manuso, bedo kambi khayawan. Khayawan iku
ra duwe akal makakne wajar nek terbebas dari segala tuntutan hidup dan aturan,
nah lek menuso mosok di wenehi akal ra di nggo mikir, ra nduwe tuntutan, trus
kapan majune?opo bedane karo pitek?trus iku jenenge yo ra nyukuri nikmat akal
to yo???????. Seharuse manuso iku akeh syukure di wenehi akal yo nggo mikir,
mikir sing apik, mikir nggo keberlangsungan hidup bersama, nggo social, go
agomo, go negoro, go keluarga, go pacar (calon bojo), ben kabeh ki akibat
fikiran mu seng mlaku mau timbul tindakan yang dapat membuat bahagia
orang-orang disekitarmu. Porak yooo gawe wong seneng iku pahala tooooo….
Yoooooooo ra popo ngeluh tapi ojok nemen-nemen, jare pak
uztads kesulitan/masalah yang di berikan tuhan kepada hambanya adalah sesuai
dengan kemampuan hambanya. Lha wong Allah gawe masalah kanggo nguji awakmu sak
piro nek mu sabar trus iso syukur, derajatmu iku meh ditambahi. Dadi saiki
lanjutkan semua kegiatan positifmu sambil yakin bahwa kelak semua yang kau
lakukan akan bernilai lebih tentunya dengan niat beribadah kepada Alla SWT
*kata-kata bijak si mus keluar untuk dirinya*
Setelah itu dia bangun alias ngelilir dari tidur….hoalah
ternyata wong turu ta ngono ko yo dadi cerito,,jan-jan mus mus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar