Si mus panggil saja dia, kolomnya sebuah ceceran catatan
pribadi yang tak perduli dengan kaedah-kaedah penulisan seperti dalam dunia
pendidikan, tak peduli dengan trik dan teori penulisan sang penulis terkenal.
Si mus juga tak dapat menemukan siapa jati dirinya dan untuk apa semua
gagasanya di tuangkan, yang terpenting hanya perwujudan kegelisahan dalam otak
yang berkecamuk dan itupun tidak setiap hari si mus menulisnya hanya ketika
tersadar dan berkeinginan yang kuat saja.
Si mus bukan anak yang terkenal dan anak seorang pejabat besar, ia hanyalah salah satu dari
jutaan manusia yang harus sekolah untuk memenuhi kebutuhan otaknya agar
mempunyai beberapa pemikiran yang benar.
Harus dari mana dan sampai kapan catatan si mus ini terus di post juga tidak
ada kejelasan, yang terbesit hanyalah doa semoga ceceran ini akan selalu ada
seiring fikiran yang terus berjalan dalam kehidupan. Perlu di ingat si mus
bukanlah orang baik dan pintar, dia adalah manusia hina dan mencoba memperbaiaki
kehidupanya dan bodoh yang dengan kebodohanya mencoba mempelajari setiap sisi
kehidupan yang terus berjalan.
Terbesit dalm fikiran si mus, mengapa kita harus sekolah??? Bukankah
belajar itu bisa di mana saja dan kapan saja. Toh banyak tokoh-tokoh besar baik
ilmuan, pengusaha, budayawan dan lainnya lahir di luar bangku sekolah. Berbanding
terbalik dengan apa yang dihasilkan oleh bangku sekolah yakni orang-orang yang
cerdas dengan kecerdasanya untuk mengakali dan menindas kebodohan orang lain. Banyak kasus
perbudakan, pekerja di bawah umur alias masih anak-anak, tingginya TKI dsb. Masih
kah ada manusia yang mau dan rela memberikan sedikit tenaganya untuk menjadikan
orang lain lebih mulia. Menularkan ilmunya untuk keberlangsungan orang lain
tampa harus mengadakan seminar dengan biaya, jika semua pengusaha sukses mau
menularkan ilmunya tampa harus dengan seminar yang membutuhkan uang maka dapat
dipastikan rakyat seperti si mus ini dapat mengenyam pendidikan setidaknya
hanya selama seminar itu berlangsung.
Adakah selama ini orang-orang berdasi memikirkan dan
mengamati untuk kebaikan sekitar mereka? Keangkuhan yang muncul ketika mereka
pintar adalah mengutamakan kepentingan pribadi mereka di atas kepentingan umum.
Tak perduli dengan kehidupan orang lain yang terpenting adalah kehidupan mereka
berjalan dengan baik, enak, bergelimpangan harta walau dengan cara yang rendah
lebih rendah dari pada babi hutan yang mencuri singkong pak tani di kebun. Ujian
menyontek, menjadi pejabat menyogog, membuat semua hubungan pertemanan sebagai
bisnis.
Mungkin dengan segala celotehan si mus ini dia sendiri akan
selalu mencoba berubah menjadi sedikit pendiam dan mengamati persoalan serta
mencoba mempelajari segala aspek kehidupan disekitarnya hanya demi untuk
memperoleh jawaban dan panutan atas kehidupanya , tidak lain untuk menuju hidup
yang berkualitas dan lebih baik. Melihat tayangan sebagian anak menjadi pekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak lah begitu mengherankan di negri ini. Kemerdekaan
yang di gadang-gadang sudah tak sesuai dengan apa yang diharapkan. Bukan penjajah
asing yang bertindak merampas kebahagiaan rakyat, tapi penguasa negri ini yang
menjadi perampas hak kehidupan rakyatnya sendiri.
Beribu acungan jempol bagi anak-anak yang bekerja keras
untuk mendapatkan sesuap nasi atas kerja keras dan keringat mereka dari pada
yang tak terhormat para pejabat tinggi, insinyur, doktor, profesor, dan
sarjanawan yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan kekayaan tuju turunan
dengan segala cara baik dengan korupsi, kolusi, maupun nepotisme. Coba gunkan
logika orang bodoh hanya berfikir bagai mana mendapatkan uang untuk hidup
sehari, sedangkan orang pintar bahkan terlalu pintar selalu berfikir bagai mana
mendapatkan uang untuk selama hidupnya bahkan bila perlu sampek tujuh
turunannya. Hina manakah sekarang????????? Hina pemulung atau mereka yang
berdasi dan seolah selalu bersih bersabda di setiap pembahasan UUD berproyek.
Heee ...heee...hee... rasa-rasanya si mus sudah kehilangan
kontrol untuk menulis apa yang ada di otaknya. Tak apalah rakyat sejatinya
lebih mulia dari pada para pejabat, karena rakyat adalah mereka yang mendapatkan
pelayanan dan pejabat adalah yang melayani. Tidak beda lah dengan istilah
majikan (rakyat) dan pembantu (pejabat). Jadi ketika pembantu bekerja lebih
dari pada seharusnya maka mendapatkan bonus, jadi pejabat yang berfikir lebih
dan membuat proyek lebih juga gak pa pa korupsi taaapi apakah pantas??????
Mungkin ini hanya sebagian sisi saja, bagi kalian yang sedang bersekolah upayakan anda juga peka terhadap kepentingan orang selain kepentingan pribadi dan ingatlah jangan terlalu egois dengan apa yang kita dapatkan selama ini. Bila para pelajar dapat menyalurkan pengetahuan dan ilmunya kepada orang lain selain pelajar sudah dapat di perkirakan bahwa keindahan hidup akan terjalin. Si mus hanya mempunyai prasangka yang baik atas itu semua toh ALLAH SWT juga suka terhapad hambanya yang berprasangka baik padaNya.
JT Casino - Jtmhub
BalasHapusJT is a global online gaming provider that develops online slots for 상주 출장안마 various 논산 출장샵 operators, including major brands, online gambling brands 군포 출장안마 and Rating: 4 · 제천 출장마사지 6 당진 출장샵 reviews