Rabu, 13 Maret 2013

Media Butuh Dana


ANALISIS MEDIA
            Kuliah pagi bersama dosen muda Bpk Anak Agung Ibnu Achmed. Dengan bahasa gaul beliau menyampaikan materi tentang perbedaan berita tv dan radio. Namun bukan caranya ngajar atau materi yang dijelasakan “haha panjang bray 3 sks”. Namun tulisan ini lebih pada renungan saya pribadi sebagai seorang mahasiswa yang kuliah dibidang komunikasi untuk sedikit menganalisis hasil dari apa yang saya tangkap.
            Menyinggung masalah isi dari pemberitaan media massa terutama televisi mulai awal tahun 2013 kasus korupsi kembali hangat, yakni tokoh mantan bendahara umum partai demokrat Anas Urbaningrum menjadi sorotan banyak media massa. Sosok ini menjadi pembahasan yang ditunggu-tunggu oleh kalangan yang peduli dan mengawal kasus-kasus korupsi saat ini, namun menjadi pembahasan yang menjenuhkan bagi sebagian besar orang yang gak perduli dengan perihal korupsi karena sudah kayak senetron tayanganya , itu-itu melulu, anas-anas melulu.. Bukan itu juga yang saya bahas disini, sebelumnya maaf jika nantinya ada kesalahan dalam rumusan analisis saya.


            Begini .....fungsi media masa salah satunya adalah kontrol sosial, tapi apa itu berfungsi sebagaimana mestinya yah mungkin dari anda berkata ya benar buktinya berita korupsi tadi ditayangkan supaya seluruh masyarakat tahu. Oke-oke betul saya tidak menyalahkan anda, dan ini pendapat saya , 

Dalam teori fungsi media dikenal slah satunya sebagai kontrol sosial, namun faktanya semua berita yang diperoleh dari sumber berita akan di saring dan dipilah oleh para redaksi/redaktur yang sudah mempunyai agenda penayangan dan alur berita baik dalam sekala harian, mingguan, maupun tahunan. Nah disinilah agenda tersebut dapat dipengaruhi oleh para pemegang saham terbesar (yang memodali) segala kebutuhan produksi media, Dengan alih-alih berita aktual ketika ada sebuah isu penting maka secara terencana di alihkan dengan berita yang aktual dan ditayangkan terus menerus. Dengan demikian maka isu utama yang penting akan tertutup dengan isu yang sedang booming.
            Contoh kasus Bank Centuri yang bertahun tahun tidak dapat dikawal dengan baik, karena banyak isu-isu baru dimunculkan semisal terorisme maupun konflik antas suku yang lebih update sehingga isu utama yakni centuri menjadi tenggelam lenyap. Dan baru sekaranglah kembali sedikit terangkat masalah centuri karena Anas Urbaningrum. Sebenernya masalah utama ialah modal dari media tersebut, tak salah juga jika penyalah gunaan media massa berlaku dimana-mana karena sebagain penunjang kepentingan pribadi maupun kelompok secara universal.
            Tak ada yang menyangkal jika saya katakan sekarang ANTV dan TV One menjadi media promosi bagi partai Golkar karena pemegang saham terbesar adalah keluarga Aburizal Bakrie dengan Bakrie groupnya. Sedangkan Global tv, MNC tv, dan RCTI menjadi tunggangan pengusaha Haritanung Sodiebjo yang awal tahun bergabung dengan demokrat sekarang dengan Hanura dengan MNC Groupnya. Oleh karena itulah siapa yang memiliki media maka secara otomatis dan gencar mereka menggunakanya sebagai media promosi pada masyarakat luas. Demikianlah sedikit analisis saya mungkin masih banyak perbaikan hingga tulisan ini dapat dibukukan entah tahun kapan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar