Pesta demokrasi sebentar lagi akan
dimulai, entah rasa bahagia atau juga sedih karena selain pesta pemilu juga ada
indikasi terjadi fenomena-fenomena alam yang diluar kendali manusia bangsa ini.
Sejak memasuki tahun baru, bangsa ini terus dicoba dan diuji oleh datangnya
peristiwa alam, seperti air yang mengalir secara tidak sewajarnya dan dalam
jumblah besar (banjir), gunung batuk mengeluarkan dahak (gunung meletus), bumi
bergoyang (gempa bumi), dan juga masih banyak gejala-gejala lain yang nampaknya
akan muncul.
Tentu apa yang diungkapkan oleh Si
mus bukanlah sebuah keputusasaan atas anugrah berupa ujian, karena jika setiap
penduduk negri ini sanggup mengatasinya maka sudah pasti akan bertambah
kualitas kehidupanya. Tapi bila mendengar kabar dari saudara nun jauh disana
banyak gejala-gejala aktifnya beberapa gunung yang mungkin selama ratusan tahun
sudah tidur, dan kini mulai membuat beberapa orang panik untuk mengungsi karena
trauma melihat berbagai berita tentang hal yang sama dan katanya meeminta
korban. Menjadi pengamatan dan perenungan bersama, apakah ini semua dilimpahkan
sebagai rahmat/ teguran ataukah sebagai balasan atas beberapa kerusakan baik
moral maupun non moral. Mengingat cerita singkat tentang kelakuan para kaum
terdahulu semisal kaum nabi Nuh yang ditenggelamkan karena memang tidak dapat
diperbaiki lagi ahlaknya, termasuk di dalamnya anak dan istri sang Nabi.
Namun hal yang menarik dari
penghancuran kaum Nuh adalah ditatanya kembali tatanan orang yang taat. Karena
yang selamat dari bahaya bah adalah mereka yang terpilih sebagai orang yang
paling baik diantara kaum yang sangat banyak jumblah orangya. Setelah tatanan
tersebut berlangsung beberapa abad hingga pada masa sekarang, banyak perubahan
yang terjadi pada keturunan orang yang taat itu.Ada yang lebih rusak dan
kembali kepada perilaku-perilaku kaum dahulu namun juga ada yang menjadi lebih
baik dan taat. Dengan demikian akankah kita menunggu penghancuran dan penataan
kembali dari Yang Maha Kuasa, sebagaimana penghancuran kaum nabi Nuh? Ataukah
kita mencari dan memperbaiki semuanya sebelum kejadian di atas terulang
kembali.
Si mus hanya tau sedikit tentang
berbagai macam hal, dan tidak ada kapasitas untuk menjelaskan secara jelas dan
terstruktur seperti yang dilakukan oleh para pakar penelitian. Sifat
pengamatanya adalah subjektif dan kurang dapat dipahami oleh orang yang tidak
paham. Si mus juga tidak memaksakan siapapun untuk paham karena dia bukan
pemegang hak untuk memberikan pemahaman. PesDem PesDem PesDem, tahun terjadi
gejala bencana nampak dan bencana tak nampak. Bencana nampak adalah bencana
yang dialami secara kasat mata terlihat, seperti banjir dan lain-lain. Sedang
bencana tak nampak adalah bencara penurunan nilai keihlasan membantu saudara
yang terkena bencana nampak demi mendapatkan dukungan, popolaritas, dan suara
agar bisa menjadi orang.
Orang ya Orang
pokoe tetep Orang.
Salah satu kalimat yang sempet Si
mus baca dan di ingatnya ialah orang belum bisa dikatakan orang kalau belum
memiliki pekerjaan tetap, gaji, jabatan, kedudukan, dan juga kekuasaan. Dalam
rumusan guru spiritualnya berinisial MH, mungkin Si mus tidak akan pernah
dianggapnya sebagai murid karena sang MH tidak pernah mengikrarkan diri sebagai
Guru. Rumusan beliau adalah Orang + terkenal = ‘Orang’. Orang + terkenal +
jabatan = ‘Orang Banget’.
Jika caranya memberikan bantuan
kepada korban banjir dapat membantu menaikan popularitasnya, maka dengan
cekatan dia akan melakukanya. Dengan perasaan bahagia akan mendapatkan imbalan
berupa keteneran (popularitas) di mata masyarakat. Dan seolah menunjukan diri
bahwa pemimpin atau wakil rakyat yang baik adalah orang yang cepat tergerak
untuk membantu ketika saudaranya berada dalam kesusahan, tiada yang lain hanya
dia-dia-dan cuma dia. Nilai kebenaran dari kalimat yang mempunyai inti saling
tolong menolong tersebut memang mutlak disetujui bersama, namun menjadi salah
bila sang pemberi bantuan mengharapkan dukungan agar menjadi pemimpin dengan
tujuan dan kepentingannya sendiri sehingga yang sebenarnya terjadi adalah
pemanfaatkan kondisi tertentu untuk mencapai tujuanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar