Sabtu, 17 November 2012

DAKWAH DENGAN PENDIDIKAN ISLAM


DAKWAH DENGAN PENDIDIKAN ISLAM
MUHAMMAD MUSLIM (11210044)
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Mengikuti ajaran sang panutan nabi Muhammad SAW pembawa Islam yang dapat mengembangkan islam ditanah yang sudah mempunyai kebudayaan memang sangat diperlukan. Bagaimana menyebarkan ajaran islam dengan baik yang tujuannya adalah untuk berdakwah tanpa harus ada unsur pemaksaan dan tindakan anarkisme. Nilai amar ma’ruf nahi munkar yang didakwahkan akan lebih efektik dan efesien serta mengundang sikap simpati dengan uswah hasanah kepada yang didakwahi/ mad’u. Bila budaya juga merupakan jalan yang sangat baik digunakan maka penyebaran islam juga sangat baik dilaksanakan dengan cara demikian.
Sejarah masuknya Islam ke wilayah Nusantara sudah berlangsung demikian lama, sebagian berpendapat bahwa Islam masuk  pada abad ke-7 M  yang datang lansung dari Arab. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13, dan ada juga yang berpendapat bahwa Islam masuk pada sekitar abad ke 9 M atau 11 M . Perbedaan pendapat tersebut dari pendekatan historis semuanya benar, hal tersebut didasar bukti-bukti sejarah serta peneltian para sejarawan yang menggunakan pendekatan dan  metodenya masing-masing [1].
Berdasarkan landasan bahwa islam adalah agama rahmatalil’alamin, maka dalam penyebaranya agama islam di Nusantara (Indonesia) setelah dengan beberapa macam hal penyebaran Islam para pembawa ajaran Islam/ ulama’ juga menggunakan sistem pendidikan berdasarkan cultur budaya  yang sudah berjalan ketika itu. Dakwah yang dilakukan juga berdasarkan sistem pendidikan berupa pondok pesantren salaf. Dengan upaya tersebut dapat dilihat bagaimana perkembangan pesat agama Islam hingga pada massa sekarang.
Dakwah dengan studi pengembangan Islam di Indonesia dapat digambarkan demikian, bahwa lembaga/ sistem pendidikan Islam di indonesia mulai dari sistem pendidikan (1) langgar, kemudian sistem (2) pesantren, kemudian berlanjut dengan sistem (3) pendidikan kerajaan-kerajaan Islam, akhirnya muncul sistem (4) klas[2]. Masing-masing dari sistem tersebut mempunyai cara tersendiri dalam pengajaranya. Adapun sistem pendidikan di pesantren ialah dimana seorang kiyai mengajari santri dengan sarana masjid sebagai tempat pengajaran/ pendidikan, dan didukukng oleh pondok sebahai tempai tinggal santri. Di pesantren juga berjalan dua cara, yakni (1) sorogan dan ((2) halaqah. Hanya saja sorogan di pesantren biasanya dengan cara si santri yang membaca kitab, sementarakiyai mendengar sekaligus mengoreksi kalau ada kesalahan[3].
Menurut asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat awalan imbuhan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat. Dengan demikian pesantren artinya tempat para santri. Sedangkan menurut Sudjoko Prasodjo, “pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, dimana seorang kiyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa araboleh ulama abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut”. Dengan demikian dalam lembaga pendidikan Islam yang di sebut pesantren tersebut sekurang-kurangnya memiliki unsur-unsur: kiyai, santri, masjid sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan dan pondok atau asrama sebagai tempat tinggal para santri serta kitab-kitab klasik sebagai sumber atau bahan pelajaran[4].
            Tidak dapat disangkal bahwa pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional  dan sebagai sub-kultur dalam kehidupan bangsa Indonesia, memegang peran yang sangat penting dan signifikan dalam pembinaan mental dan pribadi masyarakat. Pondok pesantren yang jumlahnya ribuan dan tersebar di pelosok-pelosok daerah diseluruh nusantara, turut pula menymbangkan darma baktinya dalam usaha mulia melaksanakan misi penting ‘nation and character building’ bangsa Indonesia[5].
            Dahulu banyak model pesanten salaf yang dikembangkan yakni model pengajaranya tidak menggunakan sistem pendidikan secara kelas serta menggunakan kitab kuning sebagai bahan dalam memberikan pelajaranya. Kitab-kitab kuning yang banyak dipakai di pesantren salaf adalah kitab-kitab fikih, ushul fikih, tasawuf, tafsir, dan tauhid yang dikarang dikalangan ulama pada masa klasik sejarah Islam[6].
            Menurut beberapa literatur diantara karakteristik pesantren hampir semua sama begitu juga sebagaimana yang ditulis oleh Samsul Nizar yaitu pembagian karakteristiknya dari segi;

a.       Materi pelajaran dan metode pengajaran
Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren pada dasarnya hanya mengajarkan agama, sedangkan kajian atau mata pelajaranya ialah kitab-kitab dalam bahasa arab (kitab kuning).
Adapun metode yang lazim digunakan dalam pendidikan pesantren ialah:
1)   Wetonan, yakni suatu model kuliah dimana para santri mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kiyai yang menerangkan pelajaran. Santi menyimak kitab masing-masing dan mencatat jika perlu. Pelajaran diberikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum atau sesudah melaksanakan shalat fardlu, ada juga yang memberikan istilah bandongan ataupun halaqoh.
2)   Metode Sorogan, yakni suatu metode dimana santri menghadap kiyai seorang demi seorang dengan membawa kitab yang akan dipelajarinya. Metode sorogan ini merupakan bagian yang paling sulit dari keseluruhan metode pendidikan Islam tradisional, sebab sistem ini menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan dan disiplin pribadi santri. Kendatipun demikian, metode ini diakui paling intensif, karena dilakukan seorang demi seorang dan ada kesempatan untuk tanyajawab secara langsung.
3)   Metode Hafalan, yakni suatu metode di mana santri menghafal teks atau kalimat tertentu dari kitabyang dipelajarinya.
b.      Jenjan Pendidikan
Jenjang pendidikan dalam pesantren tidak dibatasiseperti dalam lembaga-lembaga pendidikan yang memakai sistem klasikal. Umumnya, kenaikan tingkat seorang santri  ditandai dengan tamat dan bergantinyakitab yang dipelajari. Jadi, jenjang pendidikan tidak ditandai dengan naiknya kelas seperti dalam pendidikan formal, tetapi dalam penguasaan kitab-kitab yany telah ditetapkan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
c.       Fungsi Pesantren
Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga sosial dan penyiaran keagamaan. Sebagai lembaga pendidikan pesantren menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah, sekolah umum, perguruan tinggi) dan non formal. Sebagai lembaga sosial, pesantren menampung anak-anak dari segala lapisan masyarakat muslim tanpa membeda-bedakan status sosial, menerima tamu yang datang dari masyarakat umum dengan motif yang berbeda-beda. Sebagai lembaga penyiaran agama islam, masjid pesantren juga berfungsi sebagai masjid umum, yakni sebagai tempat belajar agama dan ibadah bagi para jama’ah.
d.      Kehidupan Kiyai dan Santri
Berdirinya pondok pesantren bermula dari seorang kiyai yang menetap atau bermukim disuatu tempat. Kemudian datanglah santri yang ingin belajar kepadanya dan turut pula bermukim di tempat itu. Sedangkan biaya kehidupan dan pendidikan disediakan bersama-sama oleh para santri dengan dukungna masyarakat di sekitarnya. Hal ini, memungkinkan kehidupan pesantren bisa berjalan stabil tanpa dipengaruhi oleh gejolak ekonomi diluar[7].
Berikut ini juga dipaparkan beberapa ciri yang sangat menonjol dalam kehidupan pesantren, sehingga membedakanya dengan sistem pendidikan lainya. Pada umumnya ada delapan ciri pendidikan pesantren yaitu:
1.      Adanya hubungan yang akrab antara santri dan kiyainya.
2.      Adanya kepatuhan santri kepada kiyai.
3.      Hidup hemat dan penuh kesederhanaan.
4.      Kemandirian.
5.      Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan.
6.      Kedisiplinan.
7.      Berani menderita untuk mencapai suatu tujuan.
8.      Pemberian ijazah.[8]
Perlu dicatat bahwa ciri-ciri di atas merupakan gambaran sosok pesantren dalam bentuk yang masih murni, yaitu pesantren tradisional. Sementera dinamika dan kemajuan zaman telah mendorong terjadinya perubahan terus-menerus pada sebagian besar pesantren. Maka, pada akhir-akhir ini akan sulit ditemukan sebuah pesantren yang bercorak tradisional murni. Karena pesantren sekarang telah mengalami tansformasi sedemikian rupa sehingga menjadi corak yang berbeda-beda.
Disamping itu ciri-ciri pesantren di atas serta unsur-unsur kelembagaanya tidak bisa dipisahkan darisistem kultural dan tidak dapat pula dilekatkan pada semua pesantren secara uniformitas karena setiap pesantren memiliki keunikan masing-masing, tetapi pesantren secara umum memiliki karakteristik yang hampir sama.
Beberapa metode dakwah yang digunakan dalam pesantren.

Terdapat beberapa hal yang mesti dianalisis kembali mengenai  metode-metode  dakwah yang biasa dilihat dalam masyarakat, dari hal tersebut maka akan dengan mudah apa dan bagaimana dakwah pesantren, terutama alur yang representatif untuk memunculkan peran keagamaannya dalam konteks masyarakat kekinian.

Pertama, dalam Hidayat al-Mursyidin ila thuruq al wa’zi wa al irsyad (Kairo: Dar al I’tisam, tt). Syeikh Ali Mahfuz yang diakui sebagai berotoritas dalam ilmu dakwah membedakan dakwah itu sendiri dalam tiga ranah. Dakwah antar individu muslim, dakwah antar golongan umat muslim, dan dakwah umat muslim kepada non-muslim. Yang menarik adalah dalam perkembangannya justru dakwah hanya berkutat pada ranah yang terakhir, yakni dalam pengertian sederhana gerakan dakwah adalah gerakan meng-Islamkan umat non-muslim. Di sinilah metode dakwah pesantren akan sedikit mengambil posisi yang lebih bermanfaat. Pesantren tidak menganggap bahwa konversi iman sebagai  inti dari sebuah gerakan dakwah. Lebih dari itu dakwah pesantren mengusulkan agar target dakwah dikonsentrasikan pemberdayaan umat dalam ranah internal. Dakwah memiliki titik sasaran pemberdayaan untuk kemandirian masyarakat muslim, membuka kesadaran untuk bangkit, dan menawarkan jalinan silaturrahmi yang kuat antar komunitas dengan kebersamaan menguatkan bangsa.


Kedua, dalam ranah kebijakan publik dan politik, dakwah pesantren adalah dakwah yang menawarkan gagasan ide tentang kesetaraan hak-hak warga negara –civil right-. Sesuai dengan ciri khas gerakan pesantren yang tumbuh kembang bersama rakyat lapis bawah secara langsung, maka gerakan dakwahnyapun harus mengikuti dan menjawab kebutuhan masyarakat akar-rumput.


Ketiga, dalam ranah sosial, gerakan dakwah pesantren lebih memilih pendekatan dakwah kultural dibanding militan. Pesantren lebih cenderung memberikan gagasan pengembangan Islam sebagai sistem moral – al Islam huwa al nizham al akhlaqiyah -. Pesantren menolak segala bentuk kekerasan dan penindasan, terlebih dengan mengatas-namakan agama dan gerakan dakwah.

Keempat, dalam konteks komunikasi global, dakwah pesantren justru memberikan peluang dialog antara budaya dan keyakinan – intercultur faith understanding -. Pesantren melalui kelembagaan yang lebih formalnya yakni Nahdlatul Ulama (NU) menjadi sebuah tampilan sistem keagamaan yang ramah sekaligus sangat bersikap universal. Berusaha hadir dengan melindungi siapa saja, dan mengembalikan pengertian Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Gerakan dakwah pesantren seperti ini tentu memilliki konsentrasi dan cita-cita mempertahankan kesatuan dan keutuhan bangsa, dan ini dipandang lebih penting dan sesuai dengan konteks keIndonesiaan, dibanding hanyut dalam romantisme sejarah kejayaan Islam yang memiliki perbedaan yang tajam dengan kondisi sekarang.[9]
Sebenarnya masih banyak model dakwah melalui pendidikan Islam terlebih dalam lingkungan pesantren. Mengingat santri lulusan pesantren yang notabenya terdiri dari berbagai macam daerah akan menyebarkan ajaran islam yang telah di dapatnya ke daerah asal mereka.



[1] muftiramdlani.wordpress.com.htm
[2] Nasution Khoiruddin, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta, ACAdeMIA :2010).h. 108.
[3] . Nasution Khoiruddin, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta, ACAdeMIA :2010).h.109.
[4] Nizar Samsul, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Sejarah Pendidikan Era Rasululloh Sampai Indonesia, (Jakarta, Kencana: 2007).h. 286.
[5] .Ismail Faisal, Islam : Melacak Teks Menguak Konteks (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2009)h.82.
[6] .Ibid h.81.
[7] .Ahmad Mansyur Suryanegara, Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1998), cet IV,h.130.
[8] . Nata Abudin, Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Grasindo, 2011),h.118-119.
[9] . http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,37015-lang,id-c,kolom-t,Dialog+Pesantren-.phpx

Pajangan.COM



Ruma Suasana Tempo Dulu

Helm Iseng di pajang

Pajangan.COM

Jumat, 16 November 2012

Garis Besar (GB)

Workshop Suka TV secara garis garis besar sudah berjalan dengan baik, dari sini akan dipilih beberapa peserta workshop yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu menurut penilaian tim untuk dapat menjadi anggota baru crew Suka TV...
Semua tim bekerjasama bahu membahu demi kelancaran kegiatan ini, kami bangga untuk ini semua. Inilah indahnya berbagi pengetahuan kepada orang lain. ketika kita mempunyai sedikit pengetahuan namun kita dapat menularkanya kepada orang lain, maka kita akan mendapatkan sebuah kepuasan diri. Sebenarnya bukan hanya itu, terlebih kita juga mendapatkan penghargaan lain baik bersifat dunia maupun alam ghoib..
%,Garis Besar,%

Nyali Aja Ga' Cukup (NAGC)

Laporan......kuliah hari sabtu, harpitnas tapi tetep kuliah,,,
saatnya NAGC

enggak nyambung.....
_________

Jangan Salahkan Mereka##

Jangan salahkan mereka ##
Setiap dari kita pasti memiliki cara pandang yang berbeda tentang suatu hal. kita mungkin sering merasa paling benar di antara orang lain, merasa paling tinggi pengetahuannya, merasa paling mempunyai hak terbesar dalam sebuah pengambilan keputusan. Tidak salah memang bila hal tersebut dilakukan, karena kita juga berhak menunjukkan identitas dan mencari eksistenti diri di hadapan orang lain. Namun kebanyakan dari kita tidak bisa menempatkan sifat tersebut dengan baik. Ego yang tinggi dan didukung dengan sifat-sifat di atas tidak sedikit mengakibatkan pertengkaran, perpecahan, dan bahkan baku hantam "bingung milih kata-kata"..
Jangan salahkan mereka##
Jika teman atau orang-orang di sekitar kita melakukan hal tersebut, disinilah letak perbedaan kita dengan binatang. Dengan akal kita di tuntut bisa menempatkan ego dalam semua situasi dan kondisi agar tetap terjalin hubungan yang baik dan pemecahan masalah dengan baik pula. Semua kepentingan memang bersifat berbeda namun setidaknya perbedaan itu dapat dinetralisir ketika kita mau mencoba memahami sikap dan sifat orang lain.
Jangan salahkan mereka##
Instropeksi diri, "temasuk penulis jg belajar" paling baik, pepatah mengatakan gajah dipelupuk mata tak tampak, semut jauh di sebrang tampak. Kejelekan orang lain kita sering tau dan mengomentarinya tapi kesalahan sendiri kita tak tau...akhir kata Jangan Salahkan Mereka##..

*Jeng-Jeng*

Ngadep di depan komputer seharian mulai tadi malem membuat mata menjadi "mbendul" ,,kurang tidur membuat pusing dan puyeng..hahaha ,Akhirnya Cari tauu...^_^ ????
 *Jeng-Jeng*
Tau gak sieh ,,,
Inilah dampak buruk yang bisa anda alami jika waktu tidur anda kurang dari 7-9 jam/hari, dan bila tidur anda tidak nyenyak.

1. Hasrat ngemil makanan berlemak meningkat

Kurang tidur bisa melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat. Sehingga menyebabkan Anda menginginkan asupan kalori tinggi. Jika selama 2 malam tidur Anda tidak berkulitas bisa memicu rasa lapar berlebihan. Kondisi ini terjadi karena merangsang hormon ghrelin penambah nafsu makan, dan mengurango hormon leptin sebagai penekan nafsu makan.

Seiring dengan berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan. Dalam penelitian yang dilakukan pada orang kembar identik oleh University of Washington menemukan, mereka tidur 7-9 jam setiap malam, rata-rata indeks massa tubuh 24,8, hampir 2 poin lebih rendah daripada rata-rata Body Mass Index (BMI) mereka yang kurang tidur.

2. Antibodi menjadi lemah

Berdasarkan studi JAMA, mereka yang tidur kurang dari 7 jam per malam bisa 3 kali lebih rentan mengalami rasa dingin. Penelitian lain menemukan, pada pria yang kurang tidur akan mengalami kegagalan untuk menjaga respon imun atau kekebalan tubuh secara normal setelah menerima suntikan flu. Mereka yang kurang tidur, antibodi yang bekerja setelah dilakukan vaksinasi hanya bisa bertahan paling lama 10 hari. Kondisi tersebut sangat berbahaya.

karena itu, perbaiki kualitas tidur, untuk meningkatkan kekebalan tubuh Anda. Jika terlalu sedikit waktu tidur Anda sistem kekebalan tubuh bisa terganggu.

3. Rentan terserang diabetes

Gula adalah bahan bakar setiap sel dalam tubuh Anda. Jika proses pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek buruk. Dalam penelitian yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti sejumlah orang selama 6 hari, mendapatkan kondisi ini bisa mengembangkan resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel.

Mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam dalam penelitian 6 hari ini menemukan, terjadi proses metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan timbulnya diabetes.

4. Stres meningkat

Studi yang dilakukan Universitas Chicago juga menemukan ‘menutup mata’ kurang dari 7 jam bisa meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres. Bahkan pada sore dan malam hari dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan glukosa darah sehingga bisa memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

5. Memicu rasa gelisah

Rasa gelisah setiap malam pasti akan terus menghantui mereka yang memiliki kualitas tidur buruk. Reaksi tubuh pun bisa menurun. Yang lebih kronis lagi, perasaaan bahagia tidak akan menghampiri hidup mereka yang kurang tidur. “Tidur dan suasana hati diatur oleh zat kimia otak yang sama,” kata Joyce Walsleben, PhD. Hal ini dapat meningkatkan risiko pengembangan depresi, tapi mungkin hanya bagi mereka yang sudah rentan terhadap penyakit.

6. Tampak lebih tua

Mereka yang kurang tidur biasanya memiliki kulit yang pucat dan wajah lelah. “Lebih buruk lagi, peningkatan kadar kortisol dapat memperlambat produksi kolagen yang memicu terjadinya keriput lebih cepat,” kata Jyotsna Sahni, MD, ahli masalah tidur di Canyon Ranch, Tucson.

7. Berbagai rasa sakit bisa timbul

Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut. Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah mengalami nyeri.

8. Risiko kanker lebih tinggi

Olahraga membantu mencegah kanker, tetapi terlalu sedikit memejamkan mata dapat merusak efek pelindungnya. Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health studi meneliti hampir 6.000 wanita selama sekitar satu dekade dan menemukan bahwa penggemar olahraga yang tidur 7 jam atau lebih sedikit per malam memiliki kesempatan lebih besar 50% mengidap kanker daripada mereka yang rutin melakukan senam dan memiliki kualitas tidur yang baik.

Pasalnya, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan metabolisme hormonal dan dikaitkan dengan risiko kanker, dan bisa ‘menghapus’ manfaat latihan.

Akhirnya *aku tahu* sekarang, oke sekian dulu. Trimakasih

SUKA TV (Sunan Kalijaga)

SukaTV (Sunan Kalijaga Televisi) merupakan nama TV kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sedang dalam proses rintisan. SukaTV mulai melakukan produksi pada bulan Agustus 2011 (Ramadhan), dengan memproduksi program kultum "Cahaya Iman" 3 episode. Produksi selanjutnya bulan September 2011 yaitu program berita "UIN Todays" yang berisi rangkuman peristiwa selama Mei-Agustus 2011 di UIN Sunan Kalijaga.

Pada bulan Oktober - Nopember 2011, Divisi TV dan Multimedia mengadakan workshop Pengenalan Produksi Siaran Televisi bagi semua mahasiswa Fakultas Dakwah angkatan 2010 & 2011. Peserta terbaik dari workshop ini langsung menjadi kru SukaTV. Ada 36 orang yang akhirnya dinyatakan resmi menjadi kru SukaTV angkatan kedua. Berikut ini daftar namanya

  1. Adib Joko Mahendro
  2. Nur Imam Habibi
  3. Nanda Juanda
  4. Sokhip Mahfudin
  5. Siti Umihani
  6. Nur Sholeh
  7. Cika Fauziah
  8. Resa Karimah
  9. Muhammad Muslim
  10. Ahmad Kharis
  11. Meliya Morniwati
  12. Norma Aprilla
  13. Ardiyanto
  14. Dita Wulandari
  15. Amin Nugroho
  16. Ari Sugeng Martopo
  17. Mochammad Zulfikri
  18. Lutfatul Latifah
  19. Nasihatun Toyibah
  20. Adiyati Nur Afifah
  21. Dedi Irawan
  22. Nur Hazizah
  23. Idhan Ramdhani
  24. Rif’atul Mahmudah
  25. A’yun Masfufah
  26. Vandi Nur Setyawan
  27. Riza Yahya Fauzi
  28. Istiqomah
  29. Istu Amanah Alwian
  30. Mareta Rahmawati
  31. Mu’arifatul Ainy
  32. Andi Pranata
  33. Ahmad Faizin
  34. Afiful Anam
  35. Farihatul Hasanah
  36. Tri Nurhayati
 Hingga saat ini Suka TV melaksanakan workshop untuk angkatan generasi ke empat dan pesertanya sangat antusias mengikutinya. Foto di atas adalah kemeriahan acara hari jadi UIN Todays salah satu program acara yang menjadikan Suka TV terkenal di Lingkuknan kampus UIN karena liputan beritanya dan keaktivan para reporternya dalam memburu berita-berita.

Kamis, 15 November 2012

rumah bagus


Rumah sederhana enak di pandang sejuk dalamnya,, bukan promosi apa yang menarik dari rumah ini adalah konstruk bangunanya yang kokoh dan modelnya yang menarik.Padahal rumah ini adalah bangunan tua yang didirikan pada masa sekitar sebelum kemerdekaan Indonesia, yang digunakan oleh pemerintah belanda untuk menampung para jendral tempur mereka pada saat itu. Letaknya di Yogyakarta tepatnya di dalam benteng Vandeberg. biar kata kuno tapi bisa di adu dengan model konstruksi rumah pada masa sekarang khususnya di Indonesia.

Tulisan Pertama

Mencoba nulis di blog pertama,,,tertarik dengan ILM kayaknya bisa dakwah dengan ILM, karena pada intinya dakwah mengajak pada perkara baik dan mencegah dari kerusakan. coba deh tak usaha mencari pengetahuan tentang itu sapa tau dapat menjadi tulisanku kelak dan jadi best seller di bidang pengetahuan..hahahaha....
sedikit ya..
 "Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum".by Wikipedia
 Bila dilihat dari sekilas pengertian di atas ketika sebuah kondisi telah dirasa kurang sesuai dalam hal ini kondisi sosial yang melibatkan orang banyak dan lingkunganya, maka ILM dapat digunakan sebagai pengingat, dan mengajak untuk menetralisir dan memperbaiki kembali kondisi seperti semula.

dan dakwah 
Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik (Aboebakar Atjeh, 1971:6)

Dakwah adalah menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk serta menyuruh kepada kebajikan dan melarang kemungkaran agar mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (Syekh Muhammad Al-Khadir Husain).
Secara garis besar dakwah dapat dikatakan sebagai seruan, panggilan, ajakan, yang mengajak pada suatu perbuatan baik dan meninggalkan yang buruk. Kebanyakan kata dakwah identik dengan penyebaran sebuah agama. tidak salah memang karena setiap agama mempunyai hak untuk melestarikan agamanya itu. Menurut kacamata penulis terlepas dari itu semua dakwah juga dapat digunakan untuk istilah yang lebih luas, apabila tujuan dari ILM dan dakwah mempunyai kemiripan biarpun tidak secara keseluruhan, seharusnya ILM dapat dijadikan sebagai media untuk dakwah dengan intensitas penayangan yang baik maka prilaku masyarakat dapat dirubah dengan tidak secara langsung akibat pengaruh media massa terutama media audio-visual atau lebih banyak dengan Televisi..
Cukup dulu,,,mungkin kalo ada kesalahan dari penulis mohon di maafkan karena masih bersifat tulisan pertama....

hasil percobaan